Judul : Diorama Sepasang Albanna
Penulis : Ari Nur
Penerbit : PT. Mizan Pustaka
Cetakan : Kedua, Mei 2008
Tebal : 216 halaman
Tugas
seorang arsitek itu membangun kehidupan bukan merusak.
-Rani-
**
Maharani, seorang lulusan Arsitek yang mengadu nasibnya di Biro arsitek Kan Petra. Setelah sebelumnya memilih hengkang dari kantor lamanya karena masalah idealisme. Rani beranggapan bahwa seorang arsitek seharusnya membangun kehidupan bukan merusak. Dia memiliki impian kelak bisa mendirikan biro arsitek sendiri.Sementara. Ryan adalah eksekutif muda yang perfeksionis, kaya, dan menjadi idola para wanita.Di Kan Petra keduanya ‘kebetulan’ bertemu. Rani yang memulai karirnya sebagai drafter bersama tim 9 harus rela ‘disiksa’ oleh bosnya, yaitu Ryan. Diam-diam Ryan jatuh hati pada Rani. Keduanya memiliki latar belakang yang jauh berbeda satu sama lain, kecuali dalam urusan dakwah, mereka memiliki pemahaman yang sama.Dan novel ini menceritakan tentang perjalanan bagaimana keduanya saling menemukan dan gesekannya dengan dunia arsitektur.
**
Saya
membaca novel ini saat kelas 2 SMA, sukses terpengaruh kakak kelas saya yang
cukup heboh menceritakan dua tokoh sentral di dalam novel. Rani dan Ryan.
Ketika
berbicara Rani, maka kita akan mudah menemukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tipikal perempuan biasa. Idealisme dan keinginan untuk belajar itulah yang
membuat Rani nampak berbeda.
Sementara
Ryan, hmm saya tidak menyebutnya sebagai sosok yang sempurna. Meskipun secara
fisik dan materi Ryan ini nyaris sempurna. Agak nggak masuk akal sih
sebenarnya.haha betapa beruntungnya Ryan bisa hidup dengan seorang kakek yang
kaya raya. Dan lebih beruntung lagi, karena Ryan ternyata pernah bersinggungan
dengan dunia dakwah saat kuliah. Nilai dakwah inilah yang secara tidak langsung
melindungi Ryan dari kehidupan glamor di sekitar dia. Tipikal eksekutif muda.
Novel
ini mengusung tema yang tidak biasa, bahkan dunia asing yang tidak saya ketahui
banyak, tentang arsitektur dan seluk beluknya. Saya yang awalnya cenderung awam
dengan dunia ini menjadi sedikit terbuka wawasannya. Dunia arsitektur yang
tidak sesederhana yang saya kira, tentang konsep perumahan islam, tentang
filosofi bangunan, bahkan tentang konsep rapido yang diibaratkan sebagai
senjata Arsitektur demi ‘kehidupan’ yang lebih baik.
Albanna sendiri menggambarkan tentang profesi mereka sebagai pembangun kehidupan, atau bisa juga dikaitkan dengan Hasan Albanna, tokoh favorit mereka berdua. meskipun saya masih nggak ngeh sih. hhuhuhu lolaa. Karena di buku memang tidak dijelaskan secara gamblang, hanya peran dakwah itu yang menurut saya jadi benang merahnya.heuheue
Selain
itu, penulis juga menggabungkan tema arsitektur ini sedemikian romantisnya.
Rata-rata pembaca yang pernah membaca novel ini pasti pengen nikah saat
itu juga.haha minimal mendambakan
pernikahan yang ideal itu seperti apa. haha interaksi kagok antara Rani dan
Ryan, beberapa penyesuaian di antara latar belakang keduanya yang berbeda cukup
bikin senyam senyum sendiri.
Kejanggalan
versi saya dengan cerita di novel ini ialah kisah kehidupan Ryan yang saya
ceritakan di atas. Dan ‘kode’ yang mempertemukan Ryan dan Rani untuk yang pertama
kalinya itu terasa FTV banget.haha
Dilihat
dari segi ekonomi Ryan dan Rani, ini seperti kisah Cinderella di masa modern.
Bedanya kisah ini bercampur dengan idealisme dakwah yang tidak sekedar menjadi tempelan
belaka. Dan kisah setelah mereka menikah pun dituturkan secara apik.
Kebetulannya
juga, saya membaca buku proses kreatif lahirnya buku ini. Tentang kehambaran
yang dirasakan penulis terhadap dunia arsitektur di masa kuliahnya. Kondisi
itulah yang membuat penulis meninggalkan jejak tentang dunia arsitektur, ketika
mungkin nanti dirinya akan meninggalkan dunia itu. Menarik, karena justru saya
menemukan cerita ini yang begitu hidup. Dan senangnya saya juga bisa mendapatkan
ilmu baru.
Sikap
tersebut sangat menginspirasi saya untuk melakukan hal yang serupa tentang
dunia Fisika. hohoho
Anyway, saya suka sekali dengan judulnya. Bikin saya mikir waktu pertama kali membaca, hmm 'diorama' itu apa ya? haha
asli penasaran....sekarang masih ada yang jual gak?
ReplyDeletekalu gak salah diorama itu pemandangan dalam ukuran kecil gitukan ya??
kurang tau mbak, dulu nemu di Gramedia secara nggak sengaja.heuheu.. coba liat di buku tobuk online. Yup maksudnya Diorama itu.hehehe dulu pas awal baca aku nggak tau artnya apa.haha
Delete