Pages

Friday, October 11, 2013

Resensi #8 Circa




Judul Buku : CIRCA
Pengarang : SITTA KARINA
Tebal Halaman : 216 Halaman
Tahun Terbit : Agustus 2013, Cetakan Kedua
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Circa adalah brand kosmetik remaja yang memiliki lisensi di Indonesia. Sementara Almashira Rais, murid kelas 2 SMA. Jago bermain tennis, punya hobby membuat scrapbook, dan bercita-cita menjadi ahli dermatologi yang hebat.

Suatu hari, Alma berkesempatan untuk magang di Circa. Kedatangannya ke Pabrik Circa untuk yang pertama kalinya mempertemukannya dengan Genta Ramya Sasmitro. Seorang mahasiswa yang terpaksa magang demi lulus dari mata kuliah riset pemasaran, dirinya ogah jika harus mengulang semester depan. Dan jangan sampai mendapatkan cap bodoh dari teman yang sekarang manjadi musuhnya, Aldebaran Raiz—Kakak Alma.

Kemudian, Sailendra—Sai yang yang diam-diam diharapakan Alma untuk tidak sekedar menjadi sahabatnya ataupun partner-in-crimenya bermain Tennis. Tapi anehnya ketika Sai justru nembak Alma, Alma malah ragu, no butterfly in her stomach, after all.

Di Circa, Alma mulai merancang berbagai rencana untuk masa depannya. Di Circa, Genta mulai tobat dari rasa malasnya selama ini sejak didaulat untuk mengerjakan proyek penting bersama Alma. Di Circa, banyak masa lalu yang awalnya tidak Alma ketahui, terkuak di sini. Termasuk kenapa Alde begitu membenci Genta, lalu apa hubungannya dengan Anthi Kandjati di masa lalu.

**

Awalnya saya pikir ini novel teenlit Sitta Karina yang baru. Eh, ternyata udah cetakan ke dua aja. Haha

Ini pertama kalinya saya membaca karya Sitta selain yang ada keluarga Hanafiahnya. Meskipun sempat disebut sekali, bahwa pemiliki perusahaan Circa adalah rekan bisnisnya keluarga Hanafiah. Haha teteup ya pamornya keluarga Hanafiah ini tidak berkurang di seluruh tulisan Sitta Karina.

Saya menikmati secara keseluruhan cerita. Karakter Alma ini memang dibuat tidak sempurna, tapi keberuntungan yang dia dapatkan, astagaaa mungkin sukses bikin iri seluruh anak SMA di Indonesia. Jadi penggagas mading, jago main Tennis, punya teman satu geng yang berprestasi semua, bisa magang di perusahaan kosmetik Circa, bahkan di akhir cerita Alma jadi karyawan tetap di Circa dengan jam fleksibel. Haha iya dia memang beruntung, dan jangan pada iri ya.

Jujur, karakter Alma ini gahool banget soal brand dan fahion dunia. Saya aja sampai geleng-geleng karena nggak ngertinya.

Jadi saya menyebut karakter Alma ini bukan yang perfeksionis, tapi yang idealis untuk karakter anak SMA. Tapi salutlah sama seabreg kegiatan positif yang dia ikuti, bisa banget dicontoh sama anak-anak yang lain, bahkan Genta aja bisa ketularan energi positifnya si Alma ini.

Dari segi cerita, agak melambat di awal namun sedikit cepat di akhir dengan alur maju mundur. Saya menikmatinya di awal namun merasa agak kurang gereget di akhir. Bagaimana Genta mengalami perjalanan titik balik itu hmm entah, feelingnya kurang. Saya masih merasa ‘ujug-ujug’. 

Perjuangan Genta mempertahankan Circa pun masih terasa kurang ‘perjuangannya’. Kesimpulannya, penyelesaian konfliknya kurang, menurut saya sih.

Dan yang agak janggal buat saya itu hmm kenapa Almashira nggak tahu perihal persahabatan Mamanya dengan Mama Genta. Kenapa saat Alde sama Genta masih temenan, Alde nggak pernah cerita soal itu sama Alma? Kecuali kalau mereka musuhannya udah lama.

Lalu yang menjelaskan rumus Kimia. Hmm meski udah agak-agak lupa. Tapi percakapan antara Alma (MoiCirca)  dengan Farri (MyCHEMICALromance) (hal 124) di Yahoo Messenger untuk mengajarinya Titrasi Asam Basa.

myCHEMICALromance: buat persamaan reaksinya dulu jadi begini: NaCl (aq) + H2O (l), cari mol HCl, lalu berdasarkan koefisien reaksinya, cari mol NaOH, di mana mol NaOH = mol HCl. 

MoiCirca: Abis itu tinggal hitung kemolaran NaOH pake rumus M= n/V?

Itu bukanlah cara untuk titrasi Asam Basa.heuheu.

Terkait settingannya, jangan bayangkan ini terjadi di luar Negeri ya. Seperti biasa, Sitta menciptakan setting dengan imajinasinya, Indonesia rasa luar Negeri. Karena saya pribadi memang tidak merasakan udara-udara Indonesia di novel ini. Terlebih dengan banyak istilah kosmetik yang English semua, nggak ngerti deh, asli. Haha katrok abis.

Masih menjadi ciri khas Sitta menyelipkan bahasa inggris diantara kalimat yang dirangkai. Kalau yang bersifat deskritif masih okelah. Tapi yang percakapan antar anak SMA, pakai English? Kecuali sama temennya yang dikatakan keturunan bule, astagaaa *melongo. Makin berasa deh ini bukan di Indonesia! Haha oke, mungkin ini karena saya pribadi yang jaraaaang banget ngoceh inggris bareng temen-temen SMA saya. haha.

Setting dan Bahasa ini bisa jadi kelebihan sekaligus kekurangan. Tergantung bagaimana pembaca menginterpretasi karya Sitta. Bagi yang ber’lidah’ lokal mungkin akan merasa gerah loh.hehe
Saya paling suka dengan pemakaian namanya, nggak pasaran, keren deh. Dan juga beberapa tips yang terselip di awal chapter. Tips menaburkan bedak powder pada jenis rambut berminyak yang nggak sempat keramas, itu bermanfaat banget.hohoho

Secara keseluruhan, saya cukup menikmati. Untuk para remaja, coba deh tiru semangatnya Almashira ini, berpikiran positif dan bersikap produktif. J

**

If a guy give you your favorite kind of make up without asking first, then you’ve successfully found Mr. Right.

Boleh nih, dipakai buat kode-kodean.haha*kedip kedip







No comments:

Post a Comment


Jangan sungkan-sungkan meninggalkan tapak tilas.hehe

Popular Posts